Kamis, 17 Maret 2011

Tuhan, di Manakah Anda Berada?

Manusia dan Keadilan

Kita mengaku bangsa yang ber-Tuhan, kita mengaku ” saya ber-Tuhan “, Apa artinya ber-Tuhan ? Apakah hanya suatu simbolis ataukah hanya ucapan yang menyatakan dirinya adalah orang baik, karena ber-Tuhan ? Lebih baik daripada orang lain, bangsa lain yang tidak ber-Tuhan ! Apakah benar orang ber Tuhan kemudian bisa dikatakan lebih baik, yang tidak ber-Tuhan adalah penjahat ? Bagi mereka yang mengatakan ber-Tuhan, apakah benar-benar ia mengenal Tuhan , dan merasakan keberadaannya Tuhan ? Pernahkah ia merasakan atau pernah berelasi dengan Tuhan ? Jika semua itu belum dirasakan, kemudian mengklaim dirinya ber-Tuhan, dasarnya apa ? Jika ber-Tuhan tidak ada bedanya dengan yang tidak ber-Tuhan, kemudian apa kelebihannya ? Apakah Tuhan milik anda saja ? Milik salah satu bangsa saja ? atau salah satu komunitas saja ? à Berbagai pertanyaan untuk menjawab dimana Tuhan berada ?

Apakah tuhan itu banyak, sehingga manusia harus menjawabnya dengan berbagai jawaban yang berbeda ? Jika demikian adanya, pasti ada tuhan yang lebih baik dari tuhan lainnya, jika demikian kan wajar, adanya perselisihan dan mengklaim dirinya paling benar. Dunia mau kemana ? Negara mau dibawa kemana ? bangsa ini kan terpecah semuanya. Individu saling berantem, hanya gara-gara tuhan-ku lebih hebat dari tuhan-mu ! à Jika dikatakan Tuhan itu adil adanya, sejauhmana adilnya ? Mengapa orang yang berbuat jahat, koruptor masih hidup enak ? kemudian tuhannya banyak, tuhan mana yang teradil ? Jika dikatakan tuhan itu maha pengampun, pernahkan anda merasakan pengampunannya ? jIka tuhan berada dimana-mana, bisakah anda menunjukan keberadaannya ? à Berbagai pertanyaan tentang pengaruh tuhan pada manusia , bukan ?

Untuk menjawab begitu banyak pertanyaan yang membingungan dan meragukan keberadaan tuhan, membuat penulis mencoba membantu dari salah satu karya Tuhan kepada manusia, yang bisa dirasakan dan dipahami keberadaannya Tuhan.

Namanya Tuhan hanya satu, yaitu Tuhan yang menciptakan langit dan bumi serta seluruh isinya. Termasuk manusia yang diciptakan menurut gambar-NYA. Karena IA yang menciptakan, maka ia mengetahui jelas ciptaan-Nya- Maka seluruh umat manusia ada dibawah kendalinya. DIMANAPUN MANUSIA BERSEMBUNYI TIDAK LEPAS DARI PENGAWASANNYA DAN BISA DIRASAKAN SEMUA MANUSIA à Dari sini manusia bisa merasakan keadilan, kesetiaan dan betapa besar kasih karunia-Nya pada manusia dan bisa dibuktikan dan dirasakan pula oleh semua manusia. Keberadaannya begitu dekat, seolah-olah kemanapun manusia melangkah akan dirasakan keberadanya pula.

1. Keadilan Tuhan , karena DIA adalah adil, maka akan diperlakukan pada seluruh manusia atas ciptaan hukumnya, peraturan dan penetapan-penetapan yang adil dan berlaku bagi setiap orang. Peraturannya diberikan dan diturunkan melalui Nabi Musa, yang dikenal Sepuluh Hukum Allah ” à Empat hukum awal menyangkut hubungan manusia dengan Dirinya, Enam hukum lainnya menyangkut hubungan antar manusia. JIka kita simak hukum yang berada dalam Negara manapun, akan menjadikan 10 hukum ini sebagai dasar pemikiran , kemudian dikembangkan sesuai dengan kebutuhan hukum yang berlaku dinegaranya. Setiap manusia juga memiliki kesepuluh hukum ini yang menyikapi hidup selama berada dibumi ini - IA tidak pernah pilih kasih kepada siapapun, bangsa apapun, manusia apapun, tidak memandang siapakah engkau.

2. Kesetiaan Tuhan, IA tidak pernah memungkiri diriNya, apa yang telah menjadi kesepakatan-Nya akan tetap dijalankan. Kesetiaan-Nya dibuktikan dengan diri-Nya adalah pengampun, pemberi kedamaian, pengasih sepanjang masa. IA tidak pernah berubah, kecuali manusia mengingkari dan tidak mengakui-Nya.

Keadilan dan kesetiaan-Nya membuktikan diri-Nya adalah satu-satunya Tuhan sebagai Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seluruh isinya, karena Dia-lah Sang Penciptanya, Dialha yang mengetahui setiap ciptaan-Nya dan mengetahui segala kelemahan manusia - Maka diletakannyalah ” HATI-NURANI ” pada setiap ciptaannya mewakili keberadaan-Nya dimanapun manusia itu berada, IA akan memberi petunjuk Hukum yang diturunkan, IA akan menegor bagi siapa saja yang melanggar, dan Ia pula yang akan memberikan pengampunan bagi mereka yang bertobat dan mengakui kesalahannya, dan IA pula yang memberikan kedamaian hati, jika senantiasa taat akan hukum -Nya à Siapakah yang bisa luput dari tuntutan hati nurani, jika ia mencuri, korupsi yang bukan haknya, berzinah, membunuh dan lain-lain, kegelisahan dan ketakutan selalu mendampingi dirinya, bukan ? Siapakah yang tidak memiliki kedamaian, jika ia setia dan taat akan hukum-Nya, dan saat ia bertobat akan dosa-dosa-Nya. Siapakah yang bisa hidup damai, jika ia melawan dan tidak menghormati orang tuanya ? Siapakah yang bisa hidup damai, jika hatinya dipenuhi kebencian dan tidak bisa mengampuni sesama ? Siapakah yang bisa hidup tenang tanpa mencari Tuhan ? Hati manusia tidak bisa lepas dari mencari Tuhan ( apakah Tuhan benar atau tuhan yang salah ), tetap ia akan mencari dan mencari baik itu yang mengakui adanya Tuhan atau tidak, mereka akan mencari sesuatu kekuatan diluar kemampuan manusia sebagai tuhannya. Karena Hukum itu sendiri sudah berada dalam hati nuraninya, hanya keangkuhan dirinya saja tidak mau mengakui Tuhan Sang Penciptanya. Mengapa orang mencari dukun, menyembah sesuatu yang diciptakan manusia maupun yang diciptakan Tuhan ( bulan, bintang, pepohonan, dan lain-lain ) ? karena mansuia tidak bisa lepas dari Tuhan Yang menciptakannya.

Ketahuilah IA berada dimana-mana, sangat dekat dengan setiap insane, mengikuti setiap langkah kemana ia pergi, janganlah munafik dan tidak percaya, setia dan taatlah akan hukum-Nya, maka kedamaian akan diperoleh, mohonlah Ia tidak pernah mengikari janji diri-Nya. Jika manusia melawan, akan merasakan pahitnya hidup, penuh dengan kepalsuan, kedengkian, keiri-hatian, kekuatiran dan ketakutan. Manusia tidak akan lepas dari pengawasannya selama 24 jam, setiap saat, hingga maut memanggil ! Hukum yang sesungguhnya, akan diberlakukan saat maut datang, tiada pertobatan, tiada pengampunan lagi. Kesempatan hanya diberikan pada saat manusia masih hidup di muka bumi.

sumber

http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/11/tuhan-dimanakah-anda-berada/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar